15 Juni 2011

Mutiara Buku Mencari Tuhan yang Hilang (Ust. Yusuf Mansyur)

Hadits Rasulullah : “Jika engkau melihat Allah sedang memberikan kepada seseorang, sesuatu dari dunia yang ia sukai, sedangkan ia masih tenggelam dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah itulah yang dinamakan istidraj (penguluran waktu untuk kemudian dibinasakan secara perlahan-lahan dan biasanya lebih menyakitkan).” (HR. Ath-Thusi)

Demikianlah kiranya sedikit jawaban atas pertanyaan, mengapa banyak orang yang ketika melakukan kemaksiatan, justru ia cenderung masih dikatakan senang (tidak susah). Karena boleh jadi, itulah istidraj dari allah, penguluran waktu. Kelak, di ujung kehidupannya – entah itu bulan depan, tahun depan, di ujung usia/ usia tua, atau malah di alam kubur dan di negeri akhir nanti – ia mendapatkan kesusahan yang sangat.

“Kepasrahan dan baik sangka kepada Allah-lah yang mungkin menyebabkan banyak kemudahan saya dapatkan. Tanpa kesulitan, saya mendapatkan banyak kesempatan baru” kata luqman mengenang kebebasannya.

Terakhir, ketahui dan yakini, Allah-lah Penolong yang terbaik, Pembebas derita yang terarif; yang jarang sekali mengukur besaran dosa ketika kita mau minta ampun kepada-Nya dan menghendaki pertolongan-Nya. Makanya rugi, bila kita tiada mau melibatkan Allah. Teori kita jalankan, ikhtiar kita laksanakan, tapi akhirnya kehendak Allah juga yang berlaku. Segera minta pertologan-Nya dan Dia akan memberinya kepada kita. Mudah-mudahan, amin.

Tergesa-gesa itu perbuatan syetan. Larangan Allah bagi mereka yang suka terburu-buru, mengabaikan perhitungan masak, pertimbangan akal sehat, hati nurani dan ayat-ayat Tuhan. Orang yang maunya buru-buru, serba cepat, cenderung melanggar pakem yang ada. Karenanya kebanyakan lupa akan kenyataan dan akibat yang mungkin terjadi. Kematangan adalah keseimbangan antara rasionalitas, dan pertimbangan, dan antara keberanian dan kehati-hatian. Perencanaan dan perhitungan terhadap segala sesuatu yang akan dilaksanakan – sesuai dengan petunjuk-Nya, akan lebih baik buahnya.

Luqman juga mewanti-wanti, bila kita memajang kaligrafi atau hiasan bertuliskan ayat-ayat Al-Quran untuk suatu kepentingan tertentu, seperti agar rumah kita terhindar dari kemalingan, jin, maka segeralah turunkan. Perbuatan-perbuatan seperti itulah, yang menjadikan secara tidak langsung telah menyekutukan Allah.

Rasulullah pun pernah berkata bahwa sedekah itu memliki empat keutamaan :

  1. Sedekah mengundang datangnya rezeki.
  2. Sedekah menyembuhkan penyakit.
  3. Sedekah menghilangkan kesulitan dan musibah.
  4. sedekah memanjangkan umur.

Luqman mengaku, sekarang, setelah sadar, ia baru bingung. Ketika ia diberikan barang, katakanlah cincin, lalu kemudian dia sendiri jangan percaya kepada cincin itu; lalu untuk apa barang2 tsb diberikan kepadanya? Sekali lagi, bila ia dilarang percaya kepada benda-benda itu dan tetap harus percayanya kepada Allah saja, mengapa benda-benda itu diberikan kepadanya.

Jawab mereka, benda2 tsb (cincin, jimat,angkin, sabuk, keris, wafak, dan sejenisnya) hanya sebagai media untuk mengiringi jalannya luqman dalam mengupayakan apa yang dimaksud, atau untuk menjaga luqman dari bahaya yang mungkin timbul. Dan merekja juga mengklaim sudah menghembuskan energi metafisis ke dalam jimat-jimat yang mereka bikin, sehingga kekuatan mereka terwakili oleh barang2 tsb dan dengan demikian, seakan-akan kesaktian mereka mengiringi luqman terus.

Enam kekuatan

  1. gunakan kekuatan iman
  2. gunakan kekuatan keyakinan dan kepercayaan diri.
  3. gunakan kekuatan pemikiran positif.
  4. gunakan kekuatan perubahan
  5. gunakan kekuatan sedekah.
  6. gunakan kekuatran doa dan kepasrahan.

Seseorang yang ingin menjadi juara, tidak bisa berlatih apa adanya. Harus berjuang sampai pol tenaga. Maka, demikian juga dengan seseorang yang ingin mendapatkan keridhaan Allah. Harus juga ia berusaha sekuat tenaga.

Yang terbaik adalah ketika kita mampu menjadi yang terbaik dan teredepan. Dengan berlaku adil dan berbuat kebaikan, kehidupan kita bermanfaat bagi sesama dan turut serta masyarakat yang tertib hukum dan lingkungan.

Ritual keseharian :

  1. membaca doa ketika pertama kali membuka mata, bangun dari tidur malam.
  2. membaca basmalah ketika keluar rumah dan berdoa yang membungkus kegiatan seharian nanti.
  3. berusaha sholat tepat waktu
  4. menyedikitkan perbuatan buruk, sambil pelan-pelan berusaha memperbaiki terus menerus
  5. bila membuka kegiatan derngan basmalah dan menutup kegiatan dengan alhamdulillah
  6. menutup malam dengan membaca beberapa ayat al-quran dan doa penghantar tidur.

Waktu mustajab agar doa dikabulkan :

  1. tengah malam
  2. sesudah sholat wajib
  3. antara adazan dan iqomat
  4. akhir waktu sholat ashar
  5. ketika suju

Adab berdoa

  1. kita merasa perlu dengan Allah
  2. kesungguhan hati dan penuh harap agar doa dikabulkan
  3. merendahkan hati dan penuh takut kepada Allah
  4. merasakan kehadiran Allah
  5. tidak boleh terburu-buru
  6. percaya akan kuasa Allah diatas segalanya dan yakin bahwa allah akan mengabulkannya
  7. memilih waktu yang mustajab terutama pada tengah malam sehabis sholat tahajud dan shalat sunat hajat
  8. awali dengan istighfar, merenungkan kesalah yang sudah kita buat.
  9. berbaik sangka bahwa rahmat Allah lebih besar dari murka-Nya
  10. bershalawat kepada nabi Muhammad dan para rasul lain untusannya diawal dan akhir sholat.