30 Juli 2011

Hikmah Buku "Akhlak Rasul Menurut Bukhari & Muslim"

Imam Nawawi berkata : Bila ada orang yg kebanyakan hartanya bersumber dari usaha yg haram memberimu hadiah, sedangkan hatimu ragu akan kehalalannya, namun ada seorang mufti yang mengatakan bahwa memakan harta mereka adalah halal, maka kaidah yg harus dipegang adalah 'fatwa tidak bisa menghilangkan keraguan (syubhah)'.

Mendalami seluk-beluk agama dan menguasai science dalam berbagai bidang, adalah sama-sama kebutuhan umat islam. Seorang muslim tidak bleh membatasi diri dalam mencari ilmu. Bila dalam menuntut ilmu, seseorang mempunyai niat yang tulus untuk mendapatkan ridha Allah SWT, untuk menjaga agamanya, dan untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat luas, maka Allah akan memberinya kemudahan dalam mendapatkan ilmunya tersebut.
Puncak dari penguasaan ilmu pengetahuan adalah mengamalkannya. Islam melarang umatnya membiarkan ilmunya tanpa amal.

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia memuliakan tamunya. Kewajiban menjamu tamu (dengan sajian istimewa) adalah sehari semalam, dan jamuan para tamu itu (hendaknya disajikan) selama tiga hari. Adapun (jamuan yang diberikan) setelah itu maka termasuk sedekah. Dan orang yang bertamu tidak boleh memaksa terus tinggal disitu, hingga membut tuan rumah menjadi serba salah.(HR al-bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majaah dan Malik)

Syukur yang sifatnya wajib yaitu dengan cara melaksanakan semua kewajiban sebagai seorang hamba, dan meninggalkan semua larangan yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Bersyukur adalah bila seseorang tidak menggunakan kenikmatan yang diperolehnya untuk melakukan maksiat.

Setiap hamba yang diberi kepercayaan oleh Allah untuk mengurusi rakyat, kemudiaan disaat mati, dia masih dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah mengharamkan baginya (masuk) kerja.

Rasulullah saw bersabda ”siapa saja yg mendapatkan harta dengan cara yang tidak halal, kemudian membelanjakan hartanya itu, maka Allah tidak akan memberkahinya. Bila hartanya itu disedekahkan, tidak akan diterima. Dan sisanya adalah menjadi bekalnya menuju neraka. Sesungguhnya kejelekan tidak bisa digunakan untuk menghapus (kekurangan atau dosa yg terdapat dalam) kebajikan”

Rasulullah bersabda :”sesungguhnya pekerjaan yg paling baik adalah pekerjaan pedagang yang tidak bohong bila bicara, tidak berkhianat bila dipercaya, tidak mengingkari bila berjanji, tidak mencela (barang dagangan) bila membeli, tidak memuji (barang dagangannya) bila menjual, tidak memperlambat penjualan bila tidak menguntungkan, dan tidak bergegas-gegas menjual bila menguntungkan”

Rasulullah bersabda :”Empat hal bila kamu memilikinya maka kamu tidak akan merasa rugi meskipun kamu tidak mendapatkan dunia : menjaga amanah, bicara yang jujur, akhlak yang baik, dan menjaga kemuliaan diri dalam masalah makanan.”

Bila seseorang mendapatkan musibah di dunia ini, seperti kehilangan harta atau anaknya meninggal dunia, hendaknya dia menjadikan musibah ini sebagai sarana untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT dan tidak menyesalinya.

Rasulullah bersabda : “tidak ada tempat yang jelek yang sering diisi dengan penuh oleh anak adam selain perutnya. Hendaknya bila manusia makan secukupnya saja. Kalau memang makan itu suatu keharusan, maka hendaklah sepertiga (dari perutnya) disediakan untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga sisanya untuk napasnya.
Rasulullah bersabda : “wahai hakim, sesungguhnya harta benda itu memang indah dan nikmat. Barang siapa mengambilnya dengan hati yang lapang, maka dia akan mendapatkan keberkahan dengan harta itu. Dan barang siapa mengambilnya dengan penuh berat hati, maka dia tidak akan mendapatkan keberkahan dengan harta itu, bahkan dia akan menjadi seperti orang makan yang tidak pernah kenyang. Tangan yang diatas lebih baik dari tangan yang dibawah.”