27 November 2008

Kunci Sukses


Looser says its possible but too difficult, but winner say its difficult but possible.

Nothing is impossible, everything is possible if you believe in Alloh SWT

Success is not destination, but its journey

Komunikasi Efektif :
1. 7% kata-kata
2. 38% voice management
3. 55% bahasa tubuh


dikutip dari berbagai sumber

25 November 2008

Definisi Istilah-Istilah dalam Statistik Rumah Sakit


1. Hospital (Rumah Sakit) : sebuah bangunan/ rumah/ tempat diberikannya pelayanan medical care angka panjang atau jangka pendek yang terdiri dari observasi, diagnosa dan rehabilitasi bagi orang sakit atau tersangka sakit dan melahirkan; dengan atau tanpa pengobatan jalan (poliklinik)
2. General Hospital (Rumah Sakit Umum) : rumah sakit yang memberikan bermacam-macam pelayanan medical care untuk pasien-pasien dari berbagai golongan umur dan jenis kelamin untuk bermacam-macam penyakit.
3. Specilalized Hospital (Rumah Sakit Khusus) : rumah sakit yang hanya melayani pasien-pasien dengan satu jenis penyakit atau gangguan dalam satu golongan alat tubuh atau melayani golongan-golongan umur tertentu atau pelayanan untuk penderita-penderita penyakit yang memerlukan perawatan dan pengobatan jangka panjang.
4. Hospital Bed (Tempat Tidur Rumah Sakit) : tempat tidur yang disediakan selama 24 jam sehari bagi perawatan pasien-pasien di dalam rumah sakit (In-Patient).
5. In-Patient (Pasien dirawat di dalam rumah sakit) : orang yang masuk rumah sakit dan menempati tempat tidur (dewasa atau anak-anak) untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosa atau pengobatan.
6. Patient Day (Hari Perawatan) : nilai satuan (unit) pengukur pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada seseorang in patient yang dihitung setiap 24 jam. (Hari keluar dari rumah sakit hanya dihitung apabila pasien masuk dalam hari yang sama, Huffman)
7. Length of Stay in Hospital of Patient (lamanya pasien dirawat) : jumlah hari di antara tanggal masuk dan tanggal keluar dari rumah sakit dari seoran pasien. (dengan menghitung tanggal masuk dan tidak dihitung tanggal keluar). Admission : masuk rumah sakit. Discharge : keluar rumah sakit.
8. Average Daily Census (rata-rata sensus harian) : jumlah rata-rata in-patient dalam satu hari untuk satu jangka waktu.
9. A Hospital Patient (Pasien Rumah Sakit) : Pasien yang menerima pertolongan rawatan dari dokter, dokter gigi, dll di satu rumah sakit.
10. A Hospital Out-Patient (pasien berobat jalan) : pasien yang tidak tinggal di dalam rumah sakit selama mendapat pertolongan rawatan dari dokter dll di rumah sakit tersebut.
11. A Hospital In-Patient (Pasien dirawat di dalam rumah sakit) : pasien yang diharuskan untuk tinggal (tidur) di dalam rumah sakit selama menerima pertolongan rawatan dari dokter dll di rumah sakit tsb.
12. Macam Tempat Tidur In-Patient :
a. An In-Patient Bed (Tempat tidur In-Patient) : tempat tidur yang disediakan untuk in-patient selama menerima pertolongan rawatan dokter, dokter gigi, dan lain-lain, dan tempat tidur tersebut selamanya ditempatkan di ruangan perawatan rumah sakit (termasuk isolation room, quiet room, reception and observation units dan lain-lain yang sewaktu-waktu bisa diapaki untuk pasien) tidak termasuk tempat tidur yang tersedia di ruang bersalin, post anaesthesia, post operative recovery room dan lain-lain yang hanya dipakai untuk sementara menunggu pemindahan ke tempat yang sesungguhnya (yang ini termasuk hospital bed)
b. Adult Beds (Tempat Tidur Dewasa) : tempat tidur in-patient yang khusus disediakan buat pasien-pasien yang berumur 14 tahun dan keatas dan ditempatkan khusus di ruangan untuk dewasa (walaupun adakalanya tempat tidur tersebut dipaki juga oleh anak-anak).
c. Child Beds (tempat tidur anak-anak) : tempat tidur in-patient yang khusus disediakan untuk anak-anak umur dibawah 14 tahun kecuali New Born (bayi) dan ditempatkan di ruangan yang khusus buat anak-anak.
d. New Born Beds (Tempat tidur buat bayi baru lahir) : tempat tidur in-patient yang khusus buat bayi-bayi yang baru lahir di rumah sakit tersebut dan ditempatkan di ruangan khusus buat Newborn Infant.
13. Macam Tempat tidur In-Patient berdasarkan kapasitas :
a. Hospital In-Patient Bed Capacity (Kapasitas tempat tidur in-patient RS) : jumlah tempat tidur yang selalu tersedia untuk in-patient di dalam rumah sakit..
b. Adult Bed Capacity (Kapasitas tempat tidur dewasa) : jumlah tempat tidur yang selalu tersedia di ruangan khusus dewasa untuk perawatan dan pengobatan in-patient dalam satu jangka waktu (meskipun kadang-kadang dipakai juga untuk anak-anak).
c. Child Bed Capacity (kapasitas tempat tidur anak-anak): jumlah tempat tidur in-patient yang selalu tersedia di ruangan khusus buat pertolongan perawatan anak-anak dan bayi, kecuali bayi yang dilahirkan di rumah sakit tersebut dalam satu jangka waktu. (klasifikasi ini hanya dipakai buat rumah sakit yang mempunyai bagian anak).
d. Newborn Bed Capacity (kapasitas tempat tidur newborn) : jumlah tempat tidur in-patient yang selalu tersedia di ruangan khusus buat bayi-bayi yang dilahirkan dirumah sakit tersebut dalam satu jangka waktu.
14. An In-Patient Addmission (Pasien Masuk Rumah Sakit) : penerimaan resmi seorang pasien oleh rumah sakit untuk dapat pertolongan perawatan oleh dokter dll selama yang bersangkutan tinggal di RS. (In-patient Addmission selamanya menyangkut pemakaian tempat tidur RS dan pemakaian kartu-kartu medical record) untuk pasien tersebut. Apabila pasien meninggal di Emergency Room sebelum diberikan tempat tidur in-patient maka pasien tersebut dicatat sebagai out-patient).
15. Foetal Death (Kematian foetus) : kematian hasil pembuahan sebelum dipisahkan secara sempurna dari ibunya (tanpa melihat berapa umur foetus tersebut), kematian ini didasarkan atas kenyataan bahwa setelah dipisahkan dari ibunya foetus tersebut tidak bernafas,atau tidak memberikan tanda-tanda hidup, seperti denyutan jantung, denyutan tali pusat, ataupun gerakan-gerakan dari otot-otot sadar. Foetal Death bisa diklasifikasikan atas :
a. Group I : kurang dari 20 minggu kehamilan disebut early Foetal Death.
b. Group II : komplit 20 minggu kehamilan tetapi kurang dari 28 minggu, intermedical foetal death.
c. Group III : komplit 28 minggu dan lebih kehamilan disebut late foetal death.
d. Group IV : kehamilan yang tidak termasuk group I, II dan III
16. Immature Infant : bayi yang lahir hidup dengan berat waktu lahir 2.500 grams atau kurang, atau digolongkan sebagai immature. Kalau berat tidak ditentukan, maka bayi lahir hidup dengan kehamilan kurang dari 37 minggu atau digolongkan premature dapat digolongkan sama dengan immature ini.
17. Live-Birth (lahir hidup) : komplit terpisahkannya hasil pembuahan dari ibunya (tanpa melihat umur kandungan) dengan menunjukkan tanda-tanda hidup seperti bunyi jantung, denyutan tali pusat ataupun gerakan-gerakan dari otot-otot sadar tanpa melihat apakh placenta sudah dipotong atau belum. Jumlah total dewasa, anak-anak dan newborn infants selamanya harus dicantumkan terpisah di dalam perhitungan-perhitungan statistik in-patient yang berfungsi sebagai indikator penentuan jumlah layanan dan perlengkapan yang diberikan oleh RS. Bayi yang ditransfer (dipindahkan) dari ruangan rawat newborn infant ke bagian rawatan anak-anak akan dicatat sebagai in-patient biasa pada bagian anak sejak saat ditransfer. Bayi yang lahir di luar RS seharusnya dicatat sebagai child-in-patient pada saat addmission ke RS. Premature atau immature infants bisa dicatat tersendiri atau subklasifikasi dari newborn in-patient apabila RS itu menghendaki data-data premature ini ini dipisahkan dari Normal Newborn.
18. An In-Patient Discharge (Pasien Keluar RS) : berakhirnya perawatan oleh RS terhadap seorang in-patient dan dilepaskannya pssien tersebut oleh RS itu secara resmi. Bahwasanya meninggal juga merupakan berakhirnya masa perawatan, maka kematianpun diklasifikasikan ke dalam in-patient discharge karena meninggal (in-patient discharge death). Kematian yang terjadi di Emergency Room tidak digolongkan sebagai in-patient discharge death tetapi sebagai out-patient saja. Hal ini perlu dibedakan guna perlindungan bagi RS dan komplitnya data-data statistik RS tersebut.
19. A Patient Day (Satu hari pasien dirawat) : unit pengukur yang menunjukkan fasilitas yang disediakan untuk menginapnya dan layanan yang diberikan kepada seorang pasien oleh RS di antara census taking hour on two successive days. (biasanya sensus diadakan tiap jam 24.00 tiap hari). (A patient day dipakai hanya in-patient sebagai unit pengukur pelayanan rutin RS yang diberikan kepada seorang pasien). (Satu hari pasien dirawat berarti satu jangka waktu yang diukur antara dua “census taking hour” jam pengambilan sensus). (Day of discharge hanya dihitung apabila pasien tersebut addmitted dan discharge pada hari yang sama, hari rawatannya akan dihitung satu hari).
20. The Hospital In-Patient Census (Sensus In-Patient Rumah Sakit) : jumlah in-patient yang memakai tempat tidur RS dalam satu jangka wkatu.
21. The Average Daily Census (Rata-rata Sensus Harian) : rata-rata jumlah pasien yang ada di RS pada tiap-tiap hari dalam satu jangka waktu.]
22. Average Length of Stay (Rata-rata lamanya dirawat) : rata-rata hari perawatan yang diterima oleh seorang discharge patient dalam satu jangka waktu.
23. An Out Patient Addmission (Pasien Berobat Jalan) : penerimaan formal oleh rumah sakit terhadap seorang pasien tanpa harus tinggal di RS tersebut selama mendapat pertolongan dokter dll. (Out Patient Addmission selamanya menyangkut pemberian pertolongan pasien-pasien berobat jalan). (Hanya satu addmission dihitung untuk rangkaian kunjungan sampai sembuhnya satu macam penyakit). (Satu pasien baru). Pasien yang dikirim/ ditransfer dari satu bagian ke bagian lain di dalam satu RS (misla dari bagian allergy ke bagian dematology tidaklah dihitung sebagai addmission kedua). (Kecuali kalau pasien tersebut datang lagi dengan penyakit yang baru akan dihitung lagi sebagai addmission). (out-Patient yang masih dalam follow-up treatment untuk pemulihan jangka waktu tidaklah dihitung sebagai addmission).
24. Disposition and Discharge of Out-Patient : (Pemberhentian pertolongan dan pelayanan oleh RS terhadap seorang Pasien berobat jalan). An out-patient discharge adalah berakhirnya satu rangkaian pengobatan/ pertolongan oleh RS (poliklinik) terhadap pasien tersebut. Disposisi atau discharge out-patient ini tidaklah dihitung dalam statistik namun dalam Kartu Pengobatan pasien bisa dicantumkan :
a. Discharge atau advis dokter dengan hasil baik, sembuh atau belum sembuh (recovered, improved or not improved).
b. Dikembalikan ke pengawasan private dokter.
c. Dirawat sebagai in-patient di RS.

Daftar Pustaka
Pedoman Catatan Medik Rumah Sakit, Departemen KEsehatan RI Dirjen Pelayanan Kesehatan Direktorat Rumah Sakit, Serie : MR. 2/ 1975

24 November 2008

Jalan yang Tidak kutempuh


Jalan yang Tidak kutempuh
(The Road Not Taken)

Dua jalan bercabang dalam remang hutan kehidupan,
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh aku bisa
Ke mana kelokannya mengarah di balik semak belukar;

Kemudian aku memandang yang satunya, sama bagusnya,
Dan mungkin malah lebih bagus,
Karena jalan itu segar dan mengundang
Meskipan tapak yang telah melewatinya
Juga telah merundukkan rerumputannya,

Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik.
Oh, kusimpan jalan pertama untuk kali lain!
Meski tahu semua jalan berkaitan,
Aku ragu akan pernah kembali.

Aku akan menuturkannya sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad mendatang;
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku-
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui,
Dan itu mengubah segalanya.

Robert Frost [1916]

01 November 2008

Cinta Pertama


Semua orang pasti pernah merasakan cinta pertama. Entah itu waktu masih sekolah, kuliah atau kerja. Namun ending tiap orang berbeda-beda. Ada yang seumur jagung, pas sekolah setelah itu pisah atau bahkan sampai berlanjut ke jenjang pernikahan.

Bagi kebanyakan orang, cinta pertama sama dengan cinta monyet, akan berlalu begitu saja. Tetapi tidak semua orang dapat melupakan begitu saja kesan cinta pertama. Dalam tetralogi Laskar Pelangi, diceritakan bahwa Ikal sangat terobsesi dengan cinta pertamanya, A Ling. Bahkan Ikal sampai menjelajahi benua Eropa dan Afrika demi menjumpai idaman hatinya.

Kasus berbeda terjadi pada teman saya, anggap saja Sri. Dia memiliki seorang pacar yang baik hati dan penuh perhatian. Namun karena ada masalah antara pacar dan keluarganya, akhirnya dia memutuskan pacarnya. Beberapa waktu kemudian, dia mendapat telpon dari teman waktu di SD. Ternyata dia adalah cowok yang ditaksirnya jaman SD. Usut punya usut, cowok tersebut juga sebenarnya menaruh hati kepada temanku namun dulu tidak berani mengungkapkannya. Namun sayang, sebelum diutarakan, cowok tersebut pindah sekolah entah kemana.

Mungkin itu yang disebut dengan cinta sejati. Meskipun dipisahkan jarak ribuan km dan waktu selama 12 tahun, tidak membuat layu cinta yang bersemi di hati mereka berdua. Jadi cinta pertama memiliki hasil yang sangat bervariasi. Ada yang bertepuk sebelah tangan, ada yang terobsesi dan tidak mau kawin menunggu janda/ dudanya