Terimalah setiap
pemberian Allah dengan rela hati, niscaya anda menjadi manusia paling
kaya
Lihatlah, betapa banyak
sarjana yang atau doktor yang tidak dapat memberi kontribusi,
pemikiran dan pengaruh yang cukup bagi masyarakatnya. Namun
sebaliknya; tak sedikit manusia yang dengan ilmu dan kemampuannya
yang sangat terbatas justru mampu membangun sungai yang senantiasa
mengalirkan manfaat, kebaikan, dan kemakmuran bagi sesama manusia.
Jika anda ingin bahagia,
maka terimalah dengan rela hati bentuk perawakan tubuh yang
diciptakan Allah untuk anda, apapun kondisi keluarga anda,
bagaimanapun suara anda, seperti apapun kemampuan daya tangkap dan
pemahaman anda, serta seberapapun penghasilan anda.
“Demikianlah, telah
kami jadikan kamu umat yang adil dan pilihan”
Dudukkanlah hati anda pada
kursinya, niscaya kebanyakan hal yang dikhawatirkan tak akan pernah
terjadi. Dan sebelum sesuatu yang anda cemaskan itu benar-benar
terjadi, perkirakan saja apa yang paling buruk darinya. Kemudian,
persiapkan diri anda untuk menghadapinya dengan tenang. Dengan
begitu, anda akan dapat menghindari semua bayangan-bayangan
menakutkan yang acap kali sudah mencabik-cabik hati sebelum
benar-benar terjadi.
Tersenyumlah
Andai saya disuruh memilih
antara harta yang banyak atau kedudukan yang tinggi dengan jiwa yang
tenteram damai dan selalu tersenyum, pastilah aku memilih yang kedua.
Sebab, apa artinya harta yang banyak bila wajah selalu cemberut? Apa
artinya kedudukan bila hati selalu cemas? Apa artinya semua yang ada
di dunia ini bila perasaan selalu sedih seperti orang yang usai
mengantar jenazah kekasihnya? Apa arti kecantikan seorang istri jika
selalu cemberut dan hanya membuat rumah tangga menjadi neraka saja?
Tentu saja, seorang istri yang tidak terlalu cantik akan seribu kali
lebih baik jika dapat menjadikan rumah tangga senantiasa laksana
surga yang menyejukkan setiap saat.
Hidup ini adalah seni
bagaimana membuat sesuatu. Dan seni harus dipelajari serta ditekuni.
Maka sangatlah baik bila manusia berusaha keras dan penuh kesungguhan
mau belajar bagaimana menghasilkan bunga-bunga, semerbak harum
wewangian, dan kecintaan di dalam hidupnya. Itu lebih baik daripada
ia terus menguras tenaga dan waktunya hanya untuk menimbun harta di
saku atau gudangnya. Apalah arti hidup ini, bila hanya habis untuk
mengumpulkan harta benda dan tak dimanfaatkan sedikitpun untuk
meningkatkan kualitas kasih sayang, cinta, keindahan dalam hidup ini?
Jika anda meyakini diri
anda diciptakan hanya untuk meraih hal-hal yang kecil, maka anda pun
hanya akan mendapatkan yang kecil-kecil saja dalam hidup ini. Tapi
sebaliknya, bila anda yakin bahwa diri anda diciptakan untuk
menggapai hal-hal yang besar, nisacaya anda akan mendapatkan semangat
dan tekad yang besar yang akan mampu menghancurkan semua aral dan
hambatan. Dengan semangat itu pula, anda akan dapat menembus setiap
tembok penghalang dan memasuki lapangan kehidupan yang sangat luas
untuk suatu tujuan yang mulia. Ini dapat kita saksikan dalam banyak
kenyataan hidup. Barang siapa ikut lomba lari 100 m misalnya, ia akan
merasa capek tatkala telah menyelesaikannya. Lain halnya dengan
seorang peserta lomba 400 m, ia belum merasa capek tatkala sudah
enempuh jarak 100 atau 200 m. Begitulah adanya, jiwa hanya akan
memberikan kadar semangat sesuai dengan kadar atau tingkatan sesuatu
yang akan dicapai seseorang. Maka, pikirkanlah setiap tujuan anda.
Dan jangan lupa, hendaklah tujuan anda itu selalu yang tinggi dan
sulit dicapai. Jangan pernah putusa asa selama masih dapat
mengayunkan kaki untuk menempuh langkah baru setiap harinya. Sebab,
rasa putus asa, patah semangat, selalu berpandangan negatif terhadap
segala sesuatu, suka mencari-cari aib dan kesalahan orang lain, dan
besar mulut hanya akan menghambat langkah, menciptakan kemuraman dan
menempatkan jiwa di dalam sebuah penjara yang pengap.
Baca selengkapnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar